[Freelance] But I’m not Alone (Ficlet)

• Judul. : But I’m not Alone
• Author : Jejeauurd (@janniauliaramad)
• Rating : AU
• Length : Ficlet (< 500 words)
• Genre : Riddle
• Main Cast : Jessica and Krystal
• Support Cast : none
• Disclaimer : Ini ff riddle pertamaku, mohon banget atas review-annya, dan thanks buat admin – nim yang mau ngepost ini, hehet, makasih banget. Also posted in my personal wp ‘-‘)7

 

“Hanya ada dua kemungkinan kenapa Soojung menutup pintu rapat”

 

Lembur.

 

Satu kata yang mungkin mampu membuat sebagian besar orang mengumpat dalam hati. Termasuk Sooyeon.

 

Ini adalah hari ke empat di mana ia lembur. Pulang di atas jam kerja, lalu terlarut akan pekerjaannya. Sesampainya di rumah tak ada yang bisa ia lakukan selain beristirahat.

 

Seusai memarkirkan mobil, gadis berusia 25 tahun itu bergegas masuk ke dalam rumahnya. Di sini ia tinggal bersama adik kandung yang terpaut 5 tahun darinya. Tak perlu repot mengetuk pintu, ia memiliki kunci sendiri. Jadi, ia bisa leluasa masuk ke rumah.

 

Malangnya, malam ini sedang diadakan pemadaman listrik bergilir di daerahnya. Terpaksa ia membereskan diri dalam keadaan gelap. Saat ia melewati kamar adiknya di lantai dua, pintunya terbuka sedikit. Tapi Sooyeon tak memiliki niatan untuk mengintip adiknya.

 

Saat ia ingin tidur, baru ia sadari ponselnya tertinggal di dapur. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengambilnya. Setelah ia mendapatkan ponsel, ia kembali ke kamar dan lagi – ;agi melewati pintu kamar Soojung yang terbuka.

 

Kini, ia bisa melihat aktivitas di kamar tersebut. Soojung terduduk membelakangi pintu di bawah jendela dengan ponsel di tangannya. Bisa dilihat dari gerakan bahunya yang naik-turun. Adiknya itu tertawa tanpa suara. Karena itu salah satu rutinitas harian Soojung sebelum tidur, jadi Sooyeon hanya melewatinya.

 

“Soojung, cepat tidur!”

 

Tak ada sahutan, artinya adiknya memang benar – benar larut dengan ponsel.

 

@^-^@

 

Sekitar tengah malam, Sooyeon terbangun karena suara hujan serta gemuruh guntur di luar rumah. Tapi listrik masih tetap padam. Ia memutuskan untuk tidur kembali. Kemudian, bisa ia rasakan jelas bahwa seseorang tengah memeluk pinggangnya. Dari baunya, Sooyeon yakin betul kalau itu adiknya. Soojung.

 

Paginya, pukul lima. Listrik tak lagi padam.

 

Sooyeon tengah bersiap untuk kembali berangkat ke kantor yang letaknya lumayan jauh dari rumah. Saat hendak melangkahkan kakinya ke dapur, kembali ia melewati kamar Soojung.

Semalam, ia dapati pintu kamar itu terbuka sedikit. Kali ini pintu itu tertutup rapat. Hanya ada dua kemungkinan kenapa Soojung menutup pintu rapat.

 

Pertama, ia sedang berada di luar rumah, atau pergi.

 

Kedua, ia sedang tertidur di dalamnya.

 

Tak mau ambil pusing, Sooyeon hanya mengetuk pintunya seperti biasa lalu meneriakki adiknya untuk melakukan hal yang sama dengannya. Bersiap berangkat. Tapi lagi – lagi tak ada jawaban seperti biasa.

 

Ketika Sooyeon hendak mengoles selai di roti tawarnya, seseorang memencet bel rumahnya. Dilihatnya jam dinding masih menunjukkan pukul setengah enam pagi. Siapa pula yang datang bertamu sepagi ini?

 

Segera ia membuka pintu.

 

“Hai eonnie, mianhae aku tak mengabarimu! Semalam aku menginap di rumah Jinri karena banyak tugas di kampus. Ponselku juga tertinggal. Mianhae tak mengabarimu, listrik padam di sana eonnie.. Eh, memangnya enak ya semalam tidur di rumah sendirian?”

 

Badannya serasa dipaku di tempat, peluhnya bercucuran, ketakutan mendominasi dirinya sekarang. Hal ini tak bisa diterima akal sehat Sooyeon.

 

Jika ini Soojung, lalu semalam siapa?