[Freelance] When Love Comes to You (Chapter 1)

When Love Comes to You

 

Judul : When Love Comes to you

Author : parksoojung

Rating : PG-13

Length : Chaptered

Genre : Romance , Angst , Drama , School

Main Cast : Jessica Jung | Krystal Jung | Kris Wu | Kim Joomyeon

Other Cast : Jung Yunho | Find it

Disclaimer : Cast are belong to God. Don’t bash and plagiaristme.

Author Note : Annyeong ada yang ingatkah dengan aku? Hehe. Aku bawa ff baru nih. Sequel We’re different kayaknya aku stop karena yang minat dikit hehe. Sebagai gantinya aku kasih ff ini. Enjoy! Maaf kalo typo bertebaran.

 

Author POV

 

Jessica tak henti-hentinya menangis di sudut kamarnya. Ia menenggelamkan wajahnya di antara kedua lututnya. Bahunya terus berguncang hebat. Darah di lengannya pun belum berhenti mengalir.

 

BRAK!

 

“Eonni!” seorang gadis berambut kecoklatan tiba-tiba masuk ke kamarnya dengan nafas tersengal-sengal.

 

“Soojung-ah..” jawab Jessica lirih.

 

Gadis berambut kecoklatan yang dipanggil Soojung itu menghampiri Jessica. Langkahnya terlihat gontai melihat keadaan eonni kesayangannya itu.

 

“Eonni,lenganmu … berdarah…” Soojung berlutut di depan Jessica. Berusaha menahan air mata yang sudah menumpuk di pelupuk matanya.

 

“Ah,ini? Bukan apa-apa Soojung. Nan gwenchana (aku baik-baik saja)” jawab Jessica sambil memaksakan sebuah senyuman.

 

“Biar kuobati lukamu eonni.” Soojung membantu Jessica berdiri dan memapah eonninya itu agar duduk di atas kasur. Kemudian ia mengambil alkohol dan perban yang ada di kotak P3K.

 

“Aakhh… Pelan-pelan Soojung-ah.. Ini.. Sangat sakit.” pekik Jessica saat Soojung mulai membersihkan lukanya.

 

“Jadi,apa yang appa lakukan padamu eonni?” tanya Soojung hati-hati.

 

“Aniya,appa tidak melakukan apapun Soojung-ah. Luka ini berasal dari preman-preman yang menggodaku saat aku hendak pulang tadi.” ujar Jessica lembut.

 

“Tapi kau tidak mungkin menangis hanya karena luka ini eonni. Aku tau itu. Kau adalah gadis yang kuat.” Soojung mulai membalut luka Jessica dengan perban.

 

“Lupakan saja Soojung. Kau tau bukan, hubunganku dengan appa memang tidak baik sejak dulu.” lirih Jessica. Ia tak mampu melihat wajah Soojung lagi. Ia takut ia akan menangis jika menatap wajah adiknya itu.

 

“Kalau ada apa-apa kau bisa memberitahuku eonni. Arraseo?” Soojung memeluk eonninya hati-hati dan mengecup pipinya sekilas.

 

“Sekarang istirahatlah. Get well really soon my lovely eonni!” bisik Krystal. Jessica hanya mengangguk kemudian berbaring di kasurnya dan perlahan menutup kedua matanya.

***

 

Jessica POV

 

Aku terbangun karena rasa sakit di lenganku. Jam berapa ini? Mengapa semuanya masih gelap?

 

Kuraih ponselku yang berada di samping tempat tidur. Hm, masih jam 02.00 KST ternyata pantas saja hari masih gelap.

 

“Argh mengapa luka ini terasa sangat perih?” gerutuku.

 

Akupun turun dari tempat tidur, berjalan menuju kamar mandi. Mataku terbuka lebar ketika melihat noda kemerahan di lengan bajuku.

 

“Ah, aku harus mengganti perbannya lagi.”

 

Perlahan kubuka perban di lenganku. Cih,ternyata preman itu menggoreskan pisaunya terlalu dalam. Menyusahkan sekali.

 

Kupandangi goresan pisau yang kini mulai mengeluarkan darah lagi. Sebenarnya luka ini tidak begitu sakit dibandingkan ucapan appa. Bahkan setiap kata yang appa ucapkan masih terngiang ditelingaku.

 

-Flashback on-

 

Aku membuka pintu rumah perlahan sambil memegangi lenganku yang terasa berdenyut.

Saat aku memalingkan wajah,aku melihat appa duduk di sofa dengan menyilangkan kedua tangan di depan dada.

 

“Dari mana saja kau? Kenapa baru pulang? Keluyuran? Main bersama teman-temanmu hah!” bentaknya.

 

“M-mianhae appa,tadi aku mengalami kecelakaan kecil.” jawabku sambil menundukkan kepala.

 

“Kecelakaan kecil? Ada apa dengan lenganmu?” tanyanya dingn.

 

“Ah ini,tadi di jalan ada orang yang menggangguku. Aku melawannya tapi aku tidak tau orang itu membawa pisau akhirnya tanganku tergores karena aku kurang hati-hati appa.” jawabku seadanya.

 

“Cih dasar bodoh! Berapa banyak preman yang kau lawan? 10 orang? Hah! Bagaimana bisa kau tergores pisau? Kau tidak akan pernah berubah Sooyeon. Kau tetaplah yeoja lemah yang selalu membawa bencana bagi keluargamu. Lebih baik, jauh-jauh dari Soojung jika tidak ingin adikmu itu terluka. Pergilah ke kamarmu.” ujar appa.

 

“Mian appa,aku permisi.” aku membungkukkan badan sebagai tanda hormat kemudian berlari ke kamar.

.

.

.

Ya, hanya itu yang bisa kulakukan.

 

-flashback end-

 

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku , mencoba tersenyum setelah mengingat perkataan appa tadi siang.

 

‘Ani, kau adalah yeoja paling kuat sedunia Jessica. Berhentilah menangis, obati lukamu dan tidurlah lagi. Appa seperti itu karena Ia mengkhawatirkanmu. Dia menyayangimu.’ ujarku dalam hati.

 

***

Next Day

@SkyHigh SHS

 

Author POV

 

Jung Sooyen (Jessica) dan Jung Soojung (Krystal). Kakak beradik sekaligus gadis populer di Sky High Senior High School. Jika Jessica populer dengan kehebatannya dalam bela diri, Soojung -atau lebih dikenal dengan Krystal- populer dengan kecantikan dan sifatnya yang baik hati pada siapapun. Terlahir sebagai anak salah satu donatur sekolah tidak membuat keduanya menjadi sombong. Mereka tetap bergaul dengan semua murid sehingga tak heran jika mereka berdua sangat disenangi.

 

“Jessica!”

 

Jessica menoleh ketika mendengar namanya dipanggil. Namun wajahnya berubah masam ketika melihat siapa yang memanggilnya.

 

“Eonni, fansmu datang kkk~ aku pergi dulu ne? Takut mengganggu kalian. Annnyeong!” Krystal memberi kecupan di pipi eonninya dan berlari ke kelasnya.

 

“Yak! Aish..” Jessica menghembuskan nafas kasar.

 

“Jessica,apa kau sudah sarapan? Mau sarapan denganku?” namja berbadan tidak begitu tinggi dan berkulit putih itu menghampiri dan menatap Jessica penuh perhatian.

 

“Ani,aku sudah sarapan Suho-ya. Mian,aku buru-buru. Aku petugas piket hari ini. Mungkin kita bisa makan bersama lain kali. Annyeong!” jawab Jessica dengan seramah mungkin.
”Ah arraseo,annyeong. Aku pasti akan mendapatkanmu Jess,tunggu saja.” jawab Suho tak kalah ramah .

 

Jessica membalas ucapan Suho dengan tatapan ngeri, kemudian ia membungkuk dan mulai berjalan menuju kelasnya.

 

“Mengapa sekarang banyak orang gila berkeliaran?” desahnya kesal.

 

***

 

“Fiuh,hampir saja. Eh? Kris-ssi annyeong!” sapanya kepada namja jangkung yang terlihat sedang menata meja dan kursi.

 

Kris yang tidak menyadari kehadiran Jessica terlonjak kaget. Ia tertegun beberapa detik sebelum akhirnya menjawab “Annyeong Jessica-ssi.”

 

***

Kris POV

 

“Kris-ssi annyeong!” aku mendengar suara seseorang menyapaku. Segera kucari sumber suara itu dan betapa kagetnya aku melihat Jessica berdiri di samping pintu kelas sambil tersenyum padaku dan melambaikan tangannya.

 

Yeoppo (cantik). Hari ini ia mengikat rambutnya ke belakang. Benar-benar sangat cantik. Aku tertegun beberapa saat sampai akhirnya menjawab “Annyeong Jessica-ssi.”

 

“Kau petugas piket hari ini? Bolehkah aku membantumu?” tawarnya tulus. Tak lupa diiringi senyuman yang mampu membuat jantungku berdetak kencang.
”Eo? Tentu saja dengan senang hati.” jawabku kaku.

 

Mendengar jawabanku, Jessica tersenyum lalu berlari ke kursinya dan meletakkan tasnya. Kemudian ia berjalan menuju papan tulis dan menghapus coretan-coretan yang ada di sana. Diam-diam aku mengamatinya.

.

.

 

‘Bukankah gadis ini sangat sempurna? Bukan hanya cantik,ia juga memiliki hati yang sangat baik’ -batinku.

 

Tiba-tiba ia menghentikan aktivitasnya dan berbalik menghadapku. Aigo apa ia tau bahwa daritadi aku memperhatikannya?

 

“Kris-ssi,maukah kau makan siang denganku nanti?” ajaknya tiba-tiba.

 

“N-ne?” aku terbelalak dengan ajakannya. Apa aku sedang bermimpi?

 

“Aku bilang,apakah kau ingin makan siang denganku? Kau tau aku buruk dalam matematika,sedangkan besok pagi kita ada test. Maukah kau mengajariku?” tanyanya hati-hati sambil memanyunkan bibir.

 

Ya Tuhan! Betapa imutnya yeoja ini saat memanyunkan bibir seperti itu! –lagi-lagi aku hanya mampu berkata dalam hati.

 

“Eum,tentu saja.” jawabku sambil menggaruk tengkukku.

 

“Jeongmal? Gomawo,em dan mulai sekarang bolehkan aku memanggilmu ‘Kris’ tanpa embel-embel ‘ssi’? Dan kau juga harus memanggilku Jessica. Bagaimana?” ucapnya lagi.

 

Arraseo Jessica.” jawabku sambil tersenyum padanya.

***

@SkyHigh SHS’s Canteen 11.30 KST

 

Author POV

 

Dua sejoli itu tak henti-hentinya tertawa, terlihat begitu dekat sehingga membuat siapa saja iri melihatnya.

 

‘Bukankah itu Jessica? Apa ia dan Kris berpacaran? Serasi sekali mereka!’

 

‘Ah,beruntung sekali Kris bisa dekat dengan Jessica.’

 

‘Bukankah Jessica pacar Suho?’

 

Kira-kira seperti itulah tanggapan orang-orang yang berada di kantin itu. Namun seakan tuli, kedua orang itu -Jessica dan Kris- tetap asik mengobrol.

 

BRAK!

 

Seseorang menggebrak meja Jessica dan Kris dengan begitu kerasnya. Seketika keadaan kantin yang sebelumnya bising menjadi hening. Siapa lagi jika bukan Suho dan teman-temannya (Park Chanyeol, Huang Zi Tao dan Oh Sehun).

 

“Ya! Kutu buku! Apa yang kau lakukan disini dengan Jessica?!” bentak Suho pada Kris.

 

“Suho-ya! Apa yang kau lakukan?” Jessica berdiri dan menatap Suho dengan tajam.

 

“Apa yang kulakukan? Sudah kubilang. KAU ITU MILIKKU MENGERTI?!” jawab Suho dengan penekanan di kalimat terakhirnya.

 

Follow me! Kita perlu bicara. Kris, kau bisa kembali duluan ke kelas aku akan menyusul. ” Jessica menggandeng tangan Suho dan mengajaknya ke belakang sekolah.

***

“Apa kau sudah gila? Sejak kapan aku menjadi milikmu hah?!” ucap Jessica pada Suho.

 

“Sejak aku menyukaimu! Kau milikku dan tidak akan kubiarkan orang lain merebutmu, arraseo?!” Suho memegang kedua bahu Jessica keras dan menatapnya tajam.

 

“Suho lepaskan!” Jessica menepis tangan Suho tak kalah keras.

 

“Dengar! Aku hanya mengucapkan ini satu kali kepadamu. Aku bukanlah milikmu dan aku tidak akan pernah menyukaimu arra? Aku sudah menahan sikapku padamu selama ini. Aku berusaha ramah denganmu tapi ternyata kau salah mengartikan keramahanku itu.” lanjut Jessica sambil menyilangkan tangan di dadanya.

 

“Tapi kenapa Jess? Kenapa kau tidak akan pernah menyukaiku? Kau akan bahagia jika bersamaku, aku jamin itu. Kau adalah gadis pertama yang menolakku.”

 

“Nah! Itulah mengapa aku tidak menyukaimu. Kau terlalu membanggakan dirimu sendiri. Sangat arrogant. Maaf kan aku Suho-ya,tapi kita memang tidak akan pernah bisa lebih dari teman.” kali ini ucapan Jessica melembut.

.

.

.

 

“Lihat saja! Kau akan menjadi milikku.”

 

***

Jessica POV

 

‘Huh,apa-apaan orang itu. Benar-benar mempermalukanku!’ -pikirku dalam hati

 

Di ujung koridor, kulihat Kris sedang berdiri di depan lokernya.

 

Aigoo apa yang harus kukatakan padanya. Aku sangat tidak enak hati.

 

“Kris!” panggilku.

 

Kris membalikkan badan dan tersenyum melihatku.
”Hey Jess!” sapanya.

 

“Kris,kenapa dengan bajumu?” tanyaku saat kulihat ada noda berwarna orange dibajunya.

 

“Ini? Ah tadi Tao tidak sengaja menumpahkan orange juicenya.”

 

“Tidak sengaja? Kau yakin itu? Aku rasa ia sengaja. Awas saja akan kuberi pelajaran.”

Aku hendak menuju kelas Tao ketika tiba-tiba tangan Kris memegang lenganku.
”Tidak usah dibesar-besarkan. Aku bawa baju ganti,tenang saja. Semakin kau meladeninya,semakin mereka senang.” jawab Kris sambil mengacak-acak rambutku.

 

Aku mempoutkan bibir “T-tapi..”

 

“Jadilah anak manis kali ini saja hm?” Kris membuka lokernya dan mengambil sebuah seragam yang masih bersih.

 

“Aku ganti dulu arra? Kembalilah ke kelas dahulu aku akan menyusul.” lanjutnya sambil menutup loker itu kembali.

 

Aku hanya mengangguk dan menuruti kata-kata Kris.

 

***

Author POV

 

Hari demi hari,hubungan Kris dan Jessica semakin dekat. Bahkan Soojung terus mendesak Jessica dan Kris agar mereka segera berpacaran.

 

Ada sesuatu dalam diri Kris yang membuat Jessica merasa nyaman. Ia merasa seperti telah mengenal Kris selama bertahu-tahun. Senyumnya, tawanya, bahkan bisa dibilang Jessica familiar dengan semua yang ada pada diri seorang Kris Wu.

 

Begitupula dengan Kris. Ia sudah lama menyukai Jessica, namun sampai sekarang ia masih ragu untuk meminta Jessica menjadi kekasihnya. Bukan karena takut ditolak, tetapi ia ragu apakah ia bisa membahagiakan Jessica dan menjamin bahwa ia tidak akan melukai perasaan yeoja itu.

 

“Jess,sebaiknya kau pulang sekarang. Hari mulai gelap,dan sepertinya sebentar lagi akan turun hujan.” saran Kris pada Jessica. Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore dan mereka masih berada di lapangan basket sekolah.

 

“Memangnya kau ini siapa? Peramal cuaca? Hahaha.” tawa Jessica menggema.

 

“Kau tidak mempercayaiku? Berani taruhan?” Kris menyunggingkan senyum devilnya sambil menyiku lengan Jessica.

 

No,thanks! I trust you and I’ll go home now. Kau juga harus pulang arra?” jawab Jessica sambil mengacak-acak rambut Kris.

 

“Yak! Rambutmu berkeringat. Uh! Sangat menjijikan.” bentak Jessica sambil mengelap tangannya dengan handuk Kris.

 

“Dasar bawel,baiklah aku pulang duluan. Kembalikan bolanya arra? Annyeong!” Kris berdiri dan mengambil tasnya, kemudian pergi meninggalkan Jessica.

 

“Dasar menyebalkan.” gerutu Jessica.

 

Gadis itu kemudian pergi mengambil bola basket yang masih berada di lapangan, kemudian mengembalikannya ke tempat semula.

 

Tiba-tiba ponselnya berdering , sebuah panggilan masuk

 

“My lovely Soojung”

 

Jessica mengerutkan dahi kemudian mengangkat telfon dari Soojung itu.

 

Yeobosseyo? Soojung-ah , wae?” tanya Jessica.

.

.

.

Merasa tidak ada jawaban dari Soojung,Jessica menjadi sedikit panik.

 

Soojung-ah! Are you there?” ulangnya.

.

“Hello Jess. Looking for your lovely sister? She’s with me now.

 

“Suho! What are you doing with my sister! Where’s soojung?” kepanikan Jessica semakin bertambah ketika mendengar Soojung bersama Suho.

 

“Naiklah ke balkon. Adikmu berada di sini dan … Tak sadarkan diri. Maafkan aku sempat melukainya hahaha dia sangat sulit untuk kubawa kemari.” jawab Suho santai.
”Sial! Jangan berani-berani menyentuhnya!” Jessica yang panik langsung berlari menaiki tangga ke balkon paling atas sekolah mereka yang ada di lantai 4.

 

***

@Balkon SkyHigh SHS

 

Nafas Jessica tersengal-sengal ketika sampai di lantai 4 gedung sekolahnya. Yang ada difikirannya saat ini hanyalah adik kesayangannya. Soojung.

 

“Soojung-ah!” teriak Jessica ketika melihat Soojung tak sadarkan diri dan diiikat disebuah kursi.

 

“Wow, rupanya kau cukup berani datang kesini sendirian.” Suho memberikan tepuk tangan untuk Jessica.

 

“Apa maumu! Lepaskan adikku!” Jessica yang mulai emosi melangkah maju mendekati Suho.

 

Tiba-tiba langkahnya terhenti ketika melihat Suho mengambil sebuah balok kayu.

 

“Suho-ya.. Jebal… Soojung tidak ada hubungannya dengan kita. Lepaskan dia.” lirih Jessica.

 

“Tidak ada hubungannya katamu! Tentu saja ada, dia adikmu. Ingat itu? Aku ingin kau tau bagaimana akibatnya jika kau berani menolakku.” Suho menyunggingkan senyum jahatnya.

 

“Jangan berani mendekat dan nikmatilah pertunjukkan ini.” lanjutnya sambil mengayunkan balok kayu itu tepat ke kepala Soojung.

”ANDWE SOOJUNG!”

 

Dengan sekuat tenaga Jessica berlari ke arah Soojung. Ia memeluk kepala Soojung , melindunginya dengan tubuhnya tepat sebelum Suho sempat memukul Soojung dengan balok kayu itu.

 

TAAKK!

 

Balok kayu itu patah menjadi dua.

.

.

.

 

Nafas Jessica memburu. Ia menahan rasa sakit yang menyerang punggungnya saat ini. Kakinya terasa lemas. Badannya seakan bisa rubuh kapan saja.

 

Ia menatap adiknya. Menghela nafas lega dan tersenyum kecil melihat adiknya itu tidak apa-apa.

 

“Soojung-ah,untung kau tidak apa-apa.” jawabnya sambil mengelus rambut Soojung. Tak lama kemudian kekuatannya lenyap. Jessica jatuh tepat di sebelah Soojung.

 

Keringat dingin terus mengalir dari tubuhnya dan nafasnya masih tersengal-sengal.

 

“Sialan. Apa yang kau lakukan Jessica! Berhentilah menjadi pahlawan!” bentak Suho.

 

“Berdirilah dan hadapi aku sekarang! Ayo berdiri!” Suho meraih bahu Jessica kasar dan memaksa yeoja itu untuk berdiri.

 

Jessica yang sedang kesakitan tidak dapat berbuat apa-apa selain terus merintih.

 

PLAK!

 

Satu tamparan keras mengenai sudut bibir Jessica hingga bibir tipis itu mengeluarkan darah. Jessica kembali jatuh tersungkur. Kepalanya bahkan berputar hebat sekarang. Suho kembali menarik Jessica kasar dan mencekiknya.

“Kalau kau tidak jual mahal semuanya tidak akan seperti ini Jessica Jung. Katanya kau mahir dalam bela diri? Mana kemampuanmu hah?!” bentak Suho kasar. Ia mendorong Jessica sehingga gadis itu tersungkur dan mulai terbatuk-batuk.

 

“Aku muak denganmu!” Suho mengarahkan kakinya ke perut Jessica hingga tiba-tiba seseorang berpakaian serba hitam, dengan masker dan topi dikepalanya datang dan memukulnya terlebih dahulu.

 

BUGH!!

 

Suho jatuh tersungkur. Sudut bibirnya kini juga mengeluarkan darah sama seperti Jessica.

 

“Siapa kau?” tanyanya.

 

Bukannya menjawab orang itu justru memukul Suho bertubi-tubi hingga akhirnya namja itu tak sadarkan diri. Kemudian ia menatap Jessica yang terlihat sudah mulai mendapatkan kekuatannya kembali. Dengan gerakan cepat, ia membantu Jessica berdiri. Memastikan apakah gadis itu baik-baik saja kemudian melangkah pergi meninggalkan gadis itu.

 

“Tunggu.” panggil Jessica.

 

Namja itu berhenti namun tidak membalikkan badannya.
Gomawo.” ujar Jessica tulus.

 

Namja menganggukkan kepala dan berlalu.

 

***

Jessica POV

 

‘Siapapun dirimu,aku berhutang nyawa padamu.’ -batinku dalam hati sambil melihat namja berpakaian serba hitam itu pergi.

.

.

.

.

“Soojung-ah..” aku menghampiri Soojung , melepas ikatan pada tubuhnya dan menepuk-nepuk pipinya pelan.

 

“Engh.. Dimana aku?” tanya Soojung dengan suara lemah.

 

Aku menghembuskan nafas lega melihat Soojung sudah sadar.

 

“Eonni? Hiks.. Aku takut..” Soojung langsung menangis dan memelukku erat.

 

Sial. Punggungku rasanya sakit sekali.

 

Gwenchana Soojung-ah. Mianhae eonni terlambat. Lihatlah,dahimu terluka. Bagaimana jika dahimu bertambah lebar aigoo.” gurauku berusaha mengalihkan rasa sakitku.

 

“Yak! Mwoya! Eonni bibirmu juga berdarah..” Soojung mengusap sudut bibirku pelan.

 

Gwenchana hanya luka kecil. Ayo kita pulang.” jawabku sambil tersenyum dan merangkul bahu Soojung.

 

“Bagaimana dengan Suho oppa?” tanya Soojung

 

“Tinggalkan saja dia di sini.” aku mengangkat bahu sambil memungut ranselku.

 

-TBC-

 

Tadaaaaa~ chapter pertamanya sampe disini dulu ya hehe ._.v Gimana? Layakkah ff ini aku lanjutin? Semakin banyak komentar dari kalian,semakin cepet chapter 2 nya aku bikin. Kenapa? Karena komentar kalian itulah yang jadi semangat buat aku dan refleksi biar di chapter 2 nya bisa lebih bagus lagi. Maaf kalo ff yang ini terlalu dramatis kayak sinetron/? Atau mungkin feelnnya kurang dapet,dll. Aku masih amatir juga hehe. Oh iya mengenai ffku yang “We’re Different” , sepertinya aku stop disitu aja/? Dengan ending Krissica putus gara-gara Youngmin hehe gimana menurut kalian? Aku liat ff itu peminatnya ga gitu banyak jadi niatnya ga aku lanjutin. Begitu juga ff ini,kalo yang minat sedikit ya mngkn ga bakal aku lanjutin he he ‘-’ Oke gitu aja,aku tunggu komentar kalian. Be active readers! Oh iya Id commentku ganti lagi nih jadi vouzmejsy hehe jd jgn bngung ne?

30 thoughts on “[Freelance] When Love Comes to You (Chapter 1)

  1. Daebakk .. Mungkin pahlawan bertopeng itu kriss :d … Asekk ada #jungsist kangennn liatnya lanjut thorr 🙂 salam kenal

  2. Update soon dong please…suka banget ma ceritanya apalagi da suho dan kriss,jungsis sweet bgt…ditunggu bgt next chapternya ~

  3. Kayaknya yg pake baju serba hitam itu kris deh thor hehehe . si suho arrogant banget. Masa berani sama cwe. Kasian sica eonni sampe dipukulin gitu .

    Penasaran thor. Lanjut deh . ^^

  4. bingung nih , kenapa jessica dibenci sama bapaknya . pdhal kan sica aja syng banget sama soojung .. dan disini prince suhu gue kok jahat ya ?? gak nyangka . hehhehe

  5. Wwwohhh daebak..
    Karakter jessica di ff ini gak dingin kyk biasa.x ya…
    Penasaran knp ayah.x smpek sebegitu benci.x ama jessica. 😬

Leave a reply to Ice_person Cancel reply